Balto si Penyelamat
Di badai salju ini, Balto tetap terus menarik kereta salju milik majikannya. Untuk mengirim barang dari majikannya ke pemesan. Balto anjing yang penurut, bulunya yang coklat dan tebal, membuat ia kebal terhadap suhu dingin termasuk salju.
"Astaga..!! dingin sekali hawanya." kata Balto sambil menerjang angin yang menerpanya. Ia berusaha melewati badai salju itu, supaya barang pesanan bisa segera sampai kepada pemesannya.
Di tengah perjalanan, badai salju membuat seekor anjing lain terpendam. Balto mendengar lolongan anjing tersebut. Dengan segera Balto menghampirinya.
"Ya ampun.. Kamu tenggelam di tengah badai salju..! Tenang saja, sebentar lagi akan aku tarikdirimu keluar dari sana!"
"Segeralah, karena aku sudah tidak kuat lagi..!" Kata anjing itu seraya terengah-engah.
"Peganglah tanganku yang erat, kamu akan segera kutarik." Kata Balto.
Tak lama kemudian, anjing itu terangkat keluar dari tumpukan salju. Anjing itu terkulai lemah tak berdaya.
"Oh,rupanya badanmu sakit. Kau butuh tumpangan. Ayo, naiklah ke kereta saljuku..!" Kata Balto seraya membantu anjing itu untuk berdiri.
Di tengah perjalanan badai salju membuat Balto dan kawannya yang lemah itu tidak dapat melanjutkan perjalanan. Dari kejauhan, Balto melihat ada rumah Igloo kecil. "Mungkin, Igloo itu menjadi tempat persinggahanku sementara." Pikirnya.
Di dalam Igloo itu terdapat api unggun, tetapi tak ada penghuninya. Balto bersyukur karena dapat menghangatkan tubuhnya dan tubuh kawannya, walaupun hanya sebentar saja.
"Turunlah..." Kata Balto seraya membantu temannya turun. "Siapakah namamu?" Tanya Balto.
"Na..ma..ku.. Mu..ccy." Katanya terputus-putus.
"Rupanya, kamu anjing herder betina ya?" Tanya Balto.
"Iya..., namamu si..a..pa?" Jawab Muccy.
"Balto.., bagaimana ceritanya kamu bisa sampai di daerah ini?" Tanya Balto.
"Aku berlibur dengan majikanku. Aku tengah bermain dengan mainan kesukaanku. Aku mengikuti kemana terbang dan jatuhnya, hingga aku terpisah jauh dengan majikanku. Dari situ aku mulai menyadari bahwa aku terpisah dari majikanku. Aku terus berjalan hingga aku tersesat dan badai salju mulai turun, sampai aku terpendam salju di sana." Seraya menunjuk tempat yang Muccy maksud.
"Oh, begitu... Sebenarnya aku tadi akan mengirim barang pesanan pemesan. Tapi, setelah di tengah perjalanan aku melihatmu, jadi untuk sementara aku hentikan dulu perjalananku." Jawab Balto.
"Kamu, sepertinya juga anjing herder ya?" Tanya Muccy.
"Ya, baiklah.. Mulai sekarang, kita jadi sahabat". Kata Balto.
"Baik" Mereka saling menjabat tangan.
Kemudian, Balto berpamitan kepada Muccy, untuk melanjutkan perjalanannya." Tenang saja Muccy, Setelah aku mengirim barang ini, aku akan kembali kemari." Janji Balto.
"Baiklah." Balto mulai melangkah keluar dan segera berlari kencang.
Tak jauh dari rumah Igloo, ada rusa yang ketakutan, karena ada pemburu. Pemburu itu, akan memanah rusa, hingga ketakutan. Saat pemburu itu akan memanah, Balto segera meloncat di depan rusa, hingga Balto terkena panah pemburu itu. Pemburu itu, lari begitu saja. Rusa itu mendekati seraya berkata, "Kamu tidak apa-apa?".
"Aku tidak apa-apa." Kata Balto meringis kesakitan.
"Aku akan mencabut panah yang ada di perutmu itu." Kata rusa.
"Terima kasih.." Jawab Balto sambil menahan sakit.
"Akan aku bungkus lukamu, semoga lekas sembuh lukamu itu." Jawab rusa dengan sedih.
"Terima kasih, aku akan segera melanjutkan perjalanan." Kata Balto.
"Apa mau aku temani?" Tanya rusa.
"Tidak usah, itu rumah pemesannya sudah terlihat." Jawab Balto.
"Oh.. Kalau begitu terima kasih, karena kamu talah menyelamatkanku." Kata rusa.
"Sama-sama." Kata Balto.
Namun, badai salju kian kencang perjalanan yang dekat serasa jauh. Dengan perut yang terluka, Balto tetap berjalan. beberapa lama kemudian, Balto telah sampai di depan rumah pemesan. Sambil mengetuk pintu. Barang yang sudah dipesan di perlihatkan kepada pemesannya. Kebetulan, pemesan itu adalah seorang dokter hewan, ia mengerti semua yang dimaksudkan oleh hewan.
"Oh, terima kasih..., astaga, perutmu terluka..!" Kata dokter sambil terperangah.
"Gug.., gug..... gug.., gug..!" Gonggong Balto.
"Oh, kamu tidak perlu kuobati?" Kata dokter.
"Gug.., gug..!"Gonggong Balto.
"Kamu yakin?" Kata dokter.
"Gug.., gug..!"Gonggong Balto lagi.
Balto tengah berjalan seraya menahan sakit di perutnya. Tetapi ia terus berjalan hingga akhirnya, ia sampai didepan rumah Igloo yang ditemukannya tadi bersama Muccy. Alangkah kagetnya ia melihat Muccy yang ditarik paksa keluar oleh pemburu. Dengan cepat, Balto segera menyelamatkan Muccy yang nyawanya terancam.
"O.., ternyata ada dua anjing ya?" Kata si pemburu.
"Gug.. gug.. gug.. erghh..!!" Gonggong Balto sambil menggigit satu-persatu pemburu itu. Tusukan pisau tajam tertancap pada punggung Balto. Ia tidak merasakan apa-apa walaupun darahnya bercucuran. Semua itu agar Muccy selamat. Balto tetap menggigit pemburu itu, hingga pemburu itu mati. Karena racun yang ada di gigi taring Balto. Setelah pemburu terkulai lemah, Muccy menghampiri Balto yang melolong kesakitan.
"Ya.. ampun..., ternyata sebelumnya kamu telah punya luka di perut, sekarang punggungmu. Aku akan mencabut pisaunya, tapi kamu harus bertahan." Kata Muccy dengan kagetnya.
"A..kuu.. ti..dak.. ku..at.. Muccc.. cy.." Kata Balto dengan menahan sakitnya.
Setelah pisau itu di cabut, Balto berpesan kepada Muccy. Supaya ia di samping Muccy walaupun Balto nanti mati.
Setelah berpesan terakhir, Balto pun pergi untuk selama-lamanya, dengan julukan "Balto si Penyelamat". Dan Muccy pun melolong tanda rasa kehilangan teman yang telah menyalamatkannya.
-SELESAI-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar